Senin, November 29, 2021

Rangkuman Lab Praktek Jarkom 2

Halo salam sehat, pada tulisan kali ini saya akan membuat rangkuman mengenai materi materi yang sudah saya terima, mulai dari Vlan dasar hingga DHCP. Materi tentang NAT akan ditambahkan dikemudian hari


I. Vlan

a. Vlan dasar

Pengertian Vlan

VLAN (Virtual Local Area Network) adalah kumpulan perangkat dalam jaringan LAN atau lebih yang terkonfigurasi dengan menggunakan perangkat lunak sehingga perangkat tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain seperti  pada saat perangkat tersebut saling terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

Konfigurasi Vlan

  konfigurasi dalam pembuatan vlan berada pada Switch sebagai penghubung antara Vlan10 dengan Vlan20, kita akan mendaftarkan interface Fa 0/1 dan Fa 0/2 untuk Vlan10 dan interface Fa 0/3 dan Fa 0/4 untuk Vlan20.

Berikut adalah beberapa perintah pengoperasian konfigurasi vlan

-en= untuk masuk ke dalam switch

-Configure terminal= untuk masuk kedalam mode konfigurasi

-Show Vlan Brief= untuk mengecek status vlan port

-interface fastEthernet 0/1(sesuai port yang ingin dikonfigurasi)= untuk masuk ke port yang ingin   didaftarkan ke vlan

-Switchport mode access (vlan10/vlan20)= untuk memasukkan/mendaftarkan port kedalam vlan yang kita inginkan

Cara Cek Konfigurasi VLAN

#Show Vlan Brief




Cara konfigurasi port ke vlan

    #interface fastEthernet 0/4

    #Switchport mode access vlan20


Tes

Untuk pengetesan bisa dengan melakukan Ping antar PC, namun hasil yang akan tampil adalah Request Time Out karena belum ada konfigurasi yang menghubungkan kedua Vlan.


II. Vlan Trunk

Pengertia Vlan Trunking Protocol

    Pengertian Vlan Trunking Protocol sendiri adalah  protokol proprietary Cisco yang menyebarkan definisi Virtual Local Area Network (VLAN) di seluruh jaringan area lokal. Untuk melakukan ini, VTP membawa informasi VLAN ke semua switch di domain VTP. Singkatnya Trunking adalah protokol Cisco untuk menyambungkan beberapa areaVlan.

Topologi





Konfigurasi
Masuk ke Switch ( Cara ini sama di setiap Switch)
#configure Terminal

#Interface fastEthernet 0/10 (karena kita akan mengonfigurasi trunk pada port 10 yang menyambungkan Switch0 dengan Switch1)

#Switchport mode access

#interface fastEthernet 0/10 (untuk setting port 0/10)

#Switchport mode trunk (untuk memberikan mode trunk pada port 0/10)

#switchport trunk allowed vlan 1-99 (untuk memberikan akses vlan, dibuat 1-99 untuk berjaga jaga barangkali kita kan membuat vlan dengan ID vlan 1 sampai 99)

#show interface fastEthernet 0/10 switchport (untuk melihat status port apakah sudah masuk mode Trunk atau belum)  



Cek Status Vlan
Jika ingin cek hasil konfigurasi maka bisa menggunakan Perintah #Show Vlan Brief



Cek Status dari PC
Disini saya melakukan Cek menggunakan PC1 ke PC4 dan PC2 ke PC5

PC1 ke PC4


PC2 ke PC5


III. ROUTING
Pengertian Routing

    Routing merupakan  adalah proses pengiriman data atau informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router adalah perangkat yang digunakan untuk menjalankan fungsi routing tersebut. Beberapa contoh dari routing adalah mengirim pesan dari satu komputer ke komputer lain, telepon melalui jaringan internet, atau mengirim data ke jaringan komputer.

 

    Routing dibagi menjadi Routing Dynamic dan Static. Saya akan membahas pengertian dan cara mengerjakan kedua jenis routing tersebut secara singkat menggunakan Cisco Packet Tracert.


A. Routing Static

    Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual oleh admin jaringan. Routing static merupakan routing yang paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik yaitu berarti mengisi setiap entri pada forwarding table di setiap router yang berada didalam jaringan.


Topologi



Konfigurasi

#En-untuk masuk ke Router

#Conf T - untuk masuk ke mode konfigurasi Router

#Interface fastEthernet 1/0 - untuk setting IP ke Network1

#ip address 192.168.10.200 255.255.255.0 - jangan lupa untuk mengisi subnetmask setiap mengisi IP Interface.

#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0 - untuk IP pada interface 0/0 ke Router2

# no shutdown - agar port interface bisa digunakan/dinyalakan

lalu untuk Route nya sendiri menggunakan perintah 

#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.30.2 - perintah ini bermaksud, IP 192.168 20.0 merupakan Network2 yang berada di belakan Router2, sedangkan 192.168.30.2 adalah IP dari Router2, IP ini berada di fa 0/0 di Router2

# show ip route - untuk melihat status Static Route apakah berhasil atau tidak. 


Cek Hasil Konfigurasi
# Show IP Route

Percobaan ping antar PC



B. Routing Dynamic

    Dynamic Routing atau Routing Dinamis adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya. Dalam routing ini kita akan menggunakan metode RIP, yaitu suatu protokol routing dinamis yang dipakai dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP).


Topologi
Untuk Topologi kita bisa memakai Topologi yang sama dengan Routing static.

    


Konfigurasi
#En-untuk masuk ke Router

#Conf T - untuk masuk ke mode konfigurasi Router

#Interface fastEthernet 1/0 - untuk setting IP ke Network1

#router rip - untuk masuk mode setting RIP

#network 192.168.20.0 - IP dari Network2

#network 192.168.30.0 - IP dai fa0/0 pada Router2, agar Network2 bisa terbaca oleh konfigurasi RIP.


Cek Konfigurasi
#show ip route - untuk mengecek setingan 
jika muncul Status ( R ) bersama dengan port dan IPnya maka konfigurasi berhasil.



Test Konfigurasi
Untuk test, Ping dari PC network1 ke network2. saya akan mencobanya dari PC1 IP 192.168.10.1 ke PC2 IP 192.168.20.1






IV. DHCP 

    DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang melakukan request disebut DHCP Client.

1. DHCP Router

A. Topologi 



B. Konfigurasi

outer>en (masuk router)

Router#conf terminal (untuk masuk mode konfigurasi dalam router)

Router(config)#interface fastEthernet 0/0 (untuk masuk kedalam Port yang akan digunakan)

Router(config-if)#ip address 192.168.12.1 255.255.255.0 ( Isi IP yang digunakan sebagai network)

Router(config-if)#no shutdown (agar port yang dikonfig tidak down)

Router(config-if)#exit

Router(config)#ip dhcp pool MYPOOL1 (masukkan nama pool)

Router(dhcp-config)#network 192.168.12.0 255.255.255.0 (masukkan IP network)

Router(dhcp-config)#default-router 192.168.12.1 (sebagai IP Default DHCP)

Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8 

Router(dhcp-config)#exit

Router(config)#exit


C. Request IP
        Proses request IP dari PC bisa dengan dua caraa, yang pertama langsung mencentang check DHCP pada desktop PC atau melalui Command Prompt.

melalui desktop gui PC



Request menggunakan perintah "ipconfig /release" dan "ipconfig /release"



D. Test Konfigurasi
     test bisa dilakukan dengan melihat apakah semua PC bisa menerima IP dari DHCP Router, lalu melakukan ping antar PC.

Test ping dari PC4 ke PC0 dan Router



2. DHCP Server
Kali ini kita akan menambahkan server dalam DHCP.
A. Topologi



B. Konfigurasi
Untuk konfigurasi cukup mirip dengan yang sebelumnya, namun kalin ini harus menghubungkannya dengan Server.

#Konfig Server
    1. pertama adalah mengisi IP server, Subnetmask, Gateway dan DNS
    2. setelah itu, masuk ke bagian Services>DHCP>klik services ON>lalu mengisi Gateway, DNS, Start IP, Subnetmask dan jumlah maksimal User>jangan lupa klik Save.






# Konfig Router

Router#conf terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0 (untuk masuk ke port 0/0)
Router(config-if)#ip address 192.168.12.1 255.255.255.0 (mengisi IP port 0/0)
Router(config-if)#no shutdown (agar port 0/0 tidak mati/down)
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1 (masuk port 0/1)
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 (mengisi IP port 0/1)
Router(config-if)#no shutdown (agar port 0/1 tidak mati)
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip helper-address 192.168.12.12 (sebagai IP yang membantu meneruskan paket DHCP)
Router(config-if)#no shutdown 
Router(config-if)#exit
Router(config)#no shut
Router(config)#end
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip dhcp pool MYPOOL1
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0 ( mengisi IP network untuk DHCP Client)
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1 (IP DHCP default pada Router)
Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8 (mengisi IP DNS) 
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#exit
Router#







C. Test Hasil Konfigurasi
        1. Mengecek apakah PC dan laptop mendapat IP sesuai DHCP yang sudah dibuat.

IP laptop telah berhasil didapatkan sesuai dengan DHCP server


D. Selesai :)





sekian rangkuman hasil Lab, sebenarnya masih kurang NAT dan akan ditambahkan dikemudian hari. kurang lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat dan Terimakasih :)


    







                



















                

Senin, November 01, 2021

Routing Static dan Dynamic

                     Hai salam sehat, kali ini saya akan membahas mengenai Routing. Routing merupakan  adalah proses pengiriman data atau informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router adalah perangkat yang digunakan untuk menjalankan fungsi routing tersebut. Beberapa contoh dari routing adalah mengirim pesan dari satu komputer ke komputer lain, telepon melalui jaringan internet, atau mengirim data ke jaringan komputer.

                        Routing dibagi menjadi Routing Dynamic dan Static. Saya akan membahas pengertian dan cara mengerjakan kedua jenis routing tersebut secara singkat menggunakan Cisco Packet Tracert.

1. Routing Static.

                        Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual oleh admin jaringan. Routing static merupakan routing yang paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik yaitu berarti mengisi setiap entri pada forwarding table di setiap router yang berada didalam jaringan. dalam hal ini kita akan membuatnya menggunakan Cisco Packet Tracert.

 A. Yang diperlukan untuk membuat Routing Static.

                                Perangkat yang kita perlukan adalah 2 buah router, 2 buah switch, dan 4 pc. untuk menyambungkan perangkat pc, switch, dan router menggunakan kabel straigth dan untuk menghubungkan kedua router menggunakan kabel berjenis cross over.

B. Topologi

                                    

Tampilan topologi

C. Setting

                    Mulai dari ip PC, akan ada 2 network, yang pertaman adalah 192.168.10.0/24 untuk network A, lalu 192.168.20.0/24 untuk network B, ip PC bisa diisi menyesuaikan dengan network masing masing. Jangan lupa untuk mengisi Default Gateway, sehingga PC bisa terbaca di sistem Route dan bisa berkomunikasi dengan network sebelah. Gateway nya adalah 192.168.10.200, sesuai dengan IP ada fa 1/0 di Router netwrok1



                            Kemudian untuk setting Router, kita akan mulai dengan memberikan settingan IP interfaces yang menghubungkan Router dengan Networknya. Pada interfaces 1/0 kita menggunakan IP 192.168.10.200 untuk menghubungkan router ke Switch dan PC networknya. Sedangkan IP untuk menghubunkan kedua router, Pada Router 1 kita menggunakan 192.168.30.1 untuk Router1 dan 192.168.30.2 untuk Router2. Pada Router 2, kita juga mengisi IP yang menghubungan Router dengan Switch dan PC pada interfaces 1/0 yaotu 192.168.20.200.

perintahnya adalah

#En-untuk masuk ke Router

#Conf T - untuk masuk ke mode konfigurasi Router

#Interface fastEthernet 1/0 - untuk setting IP ke Network1

#ip address 192.168.10.200 255.255.255.0 - jangan lupa untuk mengisi subnetmask setiap mengisi IP Interface.

#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0 - untuk IP pada interface 0/0 ke Router2

# no shutdown - agar port interface bisa digunakan/dinyalakan

lalu untuk Route nya sendiri menggunakan perintah 

#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.30.2 - perintah ini bermaksud, IP 192.168 20.0 merupakan Network2 yang berada di belakan Router2, sedangkan 192.168.30.2 adalah IP dari Router2, IP ini berada di fa 0/0 di Router2

# show ip route - untuk melihat status Static Route apakah berhasil atau tidak.

Langkah langkah diatas dilakukan dengan cara yang sama untuk Network2, mengisi IP fa0/0 dari Router1 yaitu 192,168.30.1, dilanjutkan dengan IP network1 yaotu 192.168.10.0. Jangan lupa untuk mengisi Subnetmask, dan mengisi Gateway pada setiap PC di Network2 agar bisa terbaca oleh sistem.

Hasil pengecekan bisa dilihat pada gambar dibawah, di pojok kiri terdapat status "S" yang berarti bahwa konfigurasi Static telah berhasil.

Status pada router yang telah berhasil melakukan konfig Static Route

D. Test
   
                        Untuk pengetesan terakhir bisa dilakukan dengan melakukan ping antara PC dari network2 ke network1, saya mencoba dengan melakukaj ping dari IP 192.168.20.2 ke IP 192.168.10.1 di Network1.
Ping dari Network2 ke Network1 berhasil






2. Routing Dynamic
                    Dynamic Routing atau Routing Dinamis adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya. Dalam routing ini kita akan menggunakan metode RIP, yaitu suatu protokol routing dinamis yang dipakai dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini memakai algoritma Distance-Vector Routing.


A. Keperluan dan Topologi RIP

                    Perangkat yang akan digunakan sangat identik dengan routing static, yaitu 2 buah Router, 2 Switch dan 4 PC. Untuk menghubungkan antar Router menggunakan Cross Over dan untuk menghubunhkan router ke switch dan pc menggunakan type Straight.

   

B. Setting 
                    Untuk setting sendiri juga cukup identik terkecuali di bagian input IP network. kita juga akan memberikan nama router, "Alpha" untuk Router1 dan "Beta" untuk Network2.

#En-untuk masuk ke Router

#hostname {namarouter} - dalam hal ini berarti {hostname Alpha (untuk Router1) dan hostname Beta(untuk Router2)}

#Conf T - untuk masuk ke mode konfigurasi Router

#Interface fastEthernet 1/0 - untuk setting IP ke Network1

#router rip - untuk masuk mode setting RIP

#network 192.168.20.0 - IP dari Network2

#network 192.168.30.0 - IP dai fa0/0 pada Router2, agar Network2 bisa terbaca oleh konfigurasi RIP.

#show ip route - untuk mengecek setingan 

Setting RIP pada router2 "Beta"

Hasil cek status, "R" berarti RIP sudah running/berjalan



C. Test

                   Untuk test, kita akan menggunakan cara Ping dari PC network1 ke network2. saya akan mencobanya dari PC18 IP 192.168.10.1 ke PC20 IP 192.168.20.1

Ping dari PC18 ke PC20 berhasil





            Sekian Praktek kita kali ini, mungkin kita akan kesulita di beberapa kesematan dalam emcoba membuat kedua jenis routing diatas, namun jika kita terus mencoba dan membiasakan diri maka melakukan setting routing diatas akan sangat mudah. mohon maaf jika dalam penulisan artikel kali ini kurang bahan screenshot karena PC saya baru saja mengalami trouble heheh 😅. Kurang lebihnya mohon maaf, dan terimakasih.




Ringkasan Materi Administrasi Sistem Jaringan

1. DNS Server  DNS adalah sebuah sistem yang mengubah URL website ke dalam bentuk IP Address. Fungsi DNS     a. Meminta informasi IP Address...